Review Novel Tingka: Rahasia Besar Penghayat Kepercayaan Midaya
 |
Joe, seorang mahasiswa kimia, datang ke Pulau Tingka untuk menggantikan pacarnya melakukan penelitian antropologi. Penduduk pulau yang terletak di timur laut Madura itu menganut kepercayaan Midaya. Mereka menyembah Mahadewi Midaya beserta 12 putrinya.
Uniknya lagi, seluruh pemuka agamanya adalah perempuan. Ada Hamba Agung Yul, Hamba Sir, 3 hamba lainnya, juga beberapa murid hamba yang sedang menempuh pendidikan agama di kuil. Selain itu, penduduk asli Pulau Tingka memiliki nama hanya dengan 3 huruf saja, seperti Nis, Bri, dan Wor.
Di balik kedamaian hidup dan keunikan budaya di Pulau Tingka, ada rahasia besar yang disembunyikan oleh penduduknya. Penelitian antropologi Joe hanya kedok untuk mengungkap kisah kelam sebenarnya.
Sedikit Review
Wow 192 halaman yang cukup padat, ada diskrimasi yang dialami oleh penghayat kepercayaan, patah hati, hingga ditutup oleh konflik berupa plot twist berlapis di akhir. Page turner, aku dibuat menebak-nebak apa sih kejadian besar yang ditutupi oleh penduduk Pulau Tingka hingga akhir.
Aku kagum dengan bagaimana penulis membangun suatu daerah dan kepercayaan fiktif dengan rapi. Mulai dari sejarah kepercayaan itu, ajarannya, hari rayanya, pemuka agamanya, makanan khas, hingga kondisi penduduknya berhasil digambarkan dengan realistis, Jadi berasa Pulau Tingka tuh beneran ada gitu lho di dunia ini.
Ini pertama kali aku membaca tentang penghayat kepercayaan. Sebelumnya aku tahu selain 6 agama yang diakui di Indonesia, ada sebagian orang yang agama di KTP nya tertulis sebagai penghayat kepercayaan. Tapi aku baru tahu prosesnya ternyata cukup panjang, banyak yang harus mencantumkan agama lain untuk kepentingan administrasi hingga bagian agamanya dikosongkan.
Belum lagi, diskriminasi yang dialami oleh penghayat kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya. Bahkan aku baca-baca, beberapa ada yang ragu untuk menuliskan penghayat kepercayaan di KTP nya karena khawatir akan prospek kerja atau ruwetnya urusan administrasi lainnya. Ini informasi baru buat aku, betapa kayanya kebudayaan di Indonesia.
Tokoh-tokoh pendukung dalam cerita ini juga menyempurnakan cerita dengan epik. Kisah patah hati antar tokoh menjadi pelengkap tragisnya cerita. Terus pas baca ulang bukunya, aku baru sadar kalau konfliknya tuh ternyata udah dispill gitu di bagian awal, cuma aku gak ngeh karena gak menebak bakal gitu ceritanya. Ada sedikit kisah cinta beda agama juga.
Novel ini singkat tapi lengkap. Cocok untuk siapapun yang ingin mengisi waktu luang, persiapkan diri karena novel ini mengandung genre suspense.
Komentar
Posting Komentar