Perjuangan Zenna dan Asrul Meraih Mimpi Kehidupan yang Lebih Baik


Kehilangan ayah tercinta di usia muda, punya banyak adik tapi wang hampir tak ada, sepatu yang dipakai saja turun temurun dari kelima kakaknya. Kurang payah apalagi hidup Zenna. Melanjutkan sekolah rasanya hanya mimpi belaka.

Tak jauh berbeda, ada Asrul yung tinggal kelas, pelajaran Bahasa Indonesia hanya bernilai tiga, la tinggal dengan umi dan adik-adiknya di rumah kecil setelah bapak menikah lagi. Bersama mereka bahu membahu melanjutkan hidup.

Di tengah perjalanan memperjuangkan mimpinya masing masing, takdir mempertemukan dua insan hebat ini.

Sedikit Review

Kisah mereka berdua ini sedih tapi gak menyedihkan. Karena semangat dan tekad keduanya mengalahkan segala halang rintang yang ada. Jadi sepanjang kisah, kita gak cuma disuguhi satu konflik habis tuh udah, tapi terus menerus sampai akhir. Beneran gambaran hidupnya manusia.

Yang jadi sorotanku juga, gak ditemui satu kalimat pun mereka menyalahkan orang tuanya atas semua keterbatasan. Fokusnya berjuang dan berjuang, abis baca buku ini aku ikutan tertular semangatnya.